Rabu, 12 Oktober 2011

Indikator dalam pelayanan di RS

Indikator-Indikator dalam pelayanan di Rumah sakit berdasarkan sensus harian rawat inap :

1. BOR atau Bed Occupancy Ratio

adalah angka penggunaan tempat tidur. Menurut Huffman (1994) BOR adalah "The ratio of patient bed count days in a periode under consideration". Sedangkan menurut Depkes RI (2005) BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005)

Rumus : (Jumlah hari perawatan rumah sakit/(jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode)) x 100%

2. AVLOS atau Average Length of Stay

adalah rata-rata lamanya pasien dirawat. Menurut Huffman (1994) adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration”. AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).

Rumus :AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

3. TOI atau Turn Over Interval

adalah tenggang perputaran. TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

Rumus : TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)

4. BTO atau Bed Turn Over

adalah angka perputaran tempat tidur. BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

Rumus : BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur

5. NDR atau Net Death Rate

NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.

Rumus : NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 ‰

6. GDR atau Gross Death Rate

GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.

Rumus : GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 ‰

Tidak ada komentar:

Posting Komentar