Jumat, 07 Juni 2013

Hijab Ayu Collection

Hijab Ayu pashmina turban syiria paris kerdung #ForumKASKUS http://www.kaskus.co.id/thread/51b2791b8027cfbe54000000

Sabtu, 06 April 2013

Hijab ayu jilbab hijab pashmina turban paris sifon bergo

Menjual berbagai macam jilbab Canttiiiiiikk, muraaaaah, simpleeee
Harga mulai dari 25ribu - 50ribuu

Kamis, 27 Oktober 2011

Cerita ini hanya fiktif belaka 01


Jum’at minggu lalu gw dateng ke acara nikahannya rena, temen kecil gw. Disitu gw ketemu sama nimo gw… (bagi yang baca cintapuccino pasti tau maksud dari nimo itu siapa…). Si nimo, anggap aja itu namanya, dateng sama pacar baru nya…. Heeeeemmm…. Sedikit kaget. Tapi ternyata dia ngenalin cewenya sama gw…dengan berusaha bersikap sebiasa mungkin akhirnya gw bisa nguasain diri gw. Cewenya menurut gw biasa aja… standaaarr… (ga mau kalah gitu gw yah….) tapi emang gitu kok :p

Selain ketemu dia di acara itu gw juga ketemu sama temennya my exboyfriend, sebut aja namanya iqbal.. dy nyamperin gw trus kita ngobrol2… sempet ngebahas mantan gw sedikit, sedikiiiiit banget, sampe akhirnya kita tukeran pin. Berlanjut ke esok harinya…iqbal pun bbm gw, basa basi… dan dia bilang dia mau wisuda hari ini.…. Gw ucapin selamat sama dia karena hari itu dia wisuda. Hari yang ditunggu-tunggu setelah berjuang selama kuliah. Waktu bbman sama dia gw lagi kuliah… disaat temen-temen gw udah nyelesein kuliah nya, bahkan beberapa orang malah ada yang udah kerja… gw masih diruang kelas dengan dengerin ceramah dari para dosen gw. -__-

Setelah kuliah pun selesai tepat jam 1 siang. Pulanglah gw kerumah..sesampainya dirumah gw liat di hp gw ada bbm dari iqbal…. Yah dia lagiiiiii…. J  (seneng… walaupun ga tau apa yang bikin gw seneng waktu itu, hmmm… mungkin tepatnya gw tau tapi gw terlalu malu untuk cerita disini :p)
Sambil ngeluarin bebeh yang ada dikantong, gw pun mulai baca isi bbm nya.. “lg ngapain gita?”
Dan dengan semangat gw pun jawab “ baru pulang kuliah…. J “.

Pas udah berapa kali bbm-an. Tiba-tiba dia bilang dia mau ngasih pin gw ke ditto, mantan gw yang ga jelas bikin gw jomblo itu sejak kapan. ( yah inilah yang bikin gw seneng si iqbal bbm gw… ;P)

Okeeeiii…. Bahas sedikit tentang ditto.. dia itu cwo gw yang ilang sekitar 5 taun lalu. Canggih bener dia bisa ilang gitu aja dan selama 5 taun ini kita bener2 ga pernah ketemu sekalipun. Dia ninggalin gw gitu aja, bisa dibilang buang gw… bikin gw kaya orang bego nungguin dia selama setaun (Heeehh buat sang mantan… gw kan nungguin lo setaun tauuuu! *berasa ganteeeng -_- ). Waktu itu gw sms dia ga di bales, di telfon juga ga diangkat. Mau kerumahnya gw juga maluuuu…. Gengsi… ditambah lagi kata temennya ga usah dicari. Jadilah hubungan gw ga jelas sama dia. Bener kan kalo gw bilang gw ga tau kapan gw mulai jomblo???

Balik lagi ke jaman sekarang…
Sebenernya gw sempet punya pin dia beberapa bulan kemaren… tapi ilang karna gw upgrade dan pas gw minta lagi sama indra (soulmate ditto). Indra bilang ditto ga mau ngasih pinnya lagi ke gw. yowes karna udah terlanjur malu… akhirnya indra pun gw delete… hahahahaha….. emang enaaakk. Dan kalo sekarang si iqbal mau ngasih pin gw ke ditto gw yakin banget ditto ga mau. Tapi kata iqbal, ditto yang minta….pas gw certain. Kata iqbal, cerita versi gw dan ditto itu beda banget. Belakangan gw tau biang kerok dari ini semua adalah si indraaaa… cape deeehhh.. -_-

Ga lama setelah iqbal ngasih pin gw ke ditto. Ditto pun invite gw.. karna gw baik, gw accept lah dia… jadi temenan lah kita sekarang…. ^_^

Cerita nya udahan dulu aahh… besok2 dilanjut lagi yah ^^

Rabu, 12 Oktober 2011

Indikator dalam pelayanan di RS

Indikator-Indikator dalam pelayanan di Rumah sakit berdasarkan sensus harian rawat inap :

1. BOR atau Bed Occupancy Ratio

adalah angka penggunaan tempat tidur. Menurut Huffman (1994) BOR adalah "The ratio of patient bed count days in a periode under consideration". Sedangkan menurut Depkes RI (2005) BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005)

Rumus : (Jumlah hari perawatan rumah sakit/(jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode)) x 100%

2. AVLOS atau Average Length of Stay

adalah rata-rata lamanya pasien dirawat. Menurut Huffman (1994) adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration”. AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).

Rumus :AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

3. TOI atau Turn Over Interval

adalah tenggang perputaran. TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

Rumus : TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)

4. BTO atau Bed Turn Over

adalah angka perputaran tempat tidur. BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

Rumus : BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur

5. NDR atau Net Death Rate

NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.

Rumus : NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 ‰

6. GDR atau Gross Death Rate

GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.

Rumus : GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 ‰

Selasa, 11 Oktober 2011

Peri merah Jambuu ^_*: TULisan Quww dimuLai haRi inii..

Peri merah Jambuu ^_*: TULisan Quww dimuLai haRi inii..: Pengeeeen banget rasanya jadi penulis hebat dan terkenal yang bisa membagikan ilmu yang saya punya dengan orang lain. Ide sudah banyak terci...

TULisan Quww dimuLai haRi inii..

Pengeeeen banget rasanya jadi penulis hebat dan terkenal yang bisa membagikan ilmu yang saya punya dengan orang lain. Ide sudah banyak tercipta dan topik apa yang akan saya bahas. Tpi, untuk mulai menggerakan pena ini dan menjadikannya sebuah tulisan ternyata tidak mudah. Faktor terbesar yang saya rasakan adalah takut bahasa yang saya gunakan tidak terlalu bagus atau malah jelek. (Mindeeeerr....). Berkali kali saya baca tips dan trik2 dalam menulis untuk menciptakan suatu tulisan yang hebat. Dan disemua tulisan menyarankan untuk segera memulai menulis apapun ide nya, sejelek apapun bentuk tulisan yang kita buat nanti. Tapi seiring berjalannya waktu dan semakin sering matahari terbit dan tenggelam, maka kita akan mulai terbiasa dengan menulis dan mulai mengetahui dimana letak kesalahan kita dengan berusaha untuk memperbaikinya tentunya. Dan sampailah pada tahap menghasilkan tulisan yang baik dan enak untuk dibaca.

Maka dengan bermodal nekat dan berani, saya akan mencoba menuliskan apapun yang ada di pikiran saya dalam blog ini. Kurang dan lebih nya saya harap pembaca dapat memakluminya.Karna penulis disini masih dalam tahap belajar...
Maka Kritiklah tulisan saya jika benar-benar jelek, perbaikilah tulisan saya jika benar-benar salah dan pujilah (sedikiiiiiiiiitt saja.....) tulisan saya jika kalian menganggapnya bagus ( Alhamdulillah yah.... sesuatu bangeett :) )

Berikanlah semua ide kalian dalam blog ini, maka kita akan mulai membahasnya.... :)

Terima kasiiihh ^_*

Definisi" yang berhubungan dengan kefarmasian

Dikutip dari PP 51/2009-Pekerjaan Kefarmasian

Berikut adalah beberapa definisi yang berhubungan dengan dunia kefarmasian.
a) Pekerjaan kefarmasian : pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pemgelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

b) Sediaan farmasi : obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika

c) Tenaga kefarmasian : tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian

d) Pelayanan kefarmasian : suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasoen.

e) Apoteker : sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.

f) Tenaga teknis kefarmasian : tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analisis farmasi, dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker.

g) Fasilitas kesehatan : sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

h) Fasilitas kefarmasian : sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.

i) Fasilitas produksi sediaan farmasi : sarana yang digunakan untuk memperoduksi obat, bahan baku obat, obat tradisional dan kosmetika.

j) Fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi : sarana yang digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan sediaan farmasi yaitu pedagang besar farmasi dan instalasi sediaan farmasi.

k) Fasilitas pelayanan kefarmasian : sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yaitu apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat atau praktek bersama.

l) Pedagang besar farmasi : perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undang.

m) Apotek : sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker.

n) Toko obat : sarana yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas untuk dijual secara eceran.

o) Standar profesi : pedoman untuk menjalankan praktek profesi kefarmasian secara baik